Sabtu, 15 Februari 2014

Kuburan Massal Ditemukan di Afrika Tengah

Rubrik: Afrika | Kontributor: Moh Sofwan Abbas - 13/02/14 | 15:01 | 11 Rabbi al-Thanni 1435 H
Seorang personil pasukan PBB di Afrika Tengah (aljazeera.net)
Seorang personil pasukan PBB di Afrika Tengah (aljazeera.net)
dakwatuna.com – Bangui. Pasukan penjaga perdamaian PBB di Afrika Tengah menemukan sebuah kuburan massal di salah satu pusat militer di Bangui, ibu kota Afrika Tengah, Rabu (12/2/2014) kemarin.
Penemuan ini di tengah kritikan lembaga Amnesty Internasional bahwa PBB gagal dalam mencegah terjadinya pembersihan etnis terhadap warga sipil muslim di Afrika Tengah.
Mark Nujuma, personil pasukan yang menemukan kuburan massal tersebut, mengatakan, “Saat sedang melakukan patroli, tiba-tibu aku mencium bau. Aku berpikir tentang bau itu, seperti bau bangkai binatang. Tapi bau tersebut semakin busuk, hingga aku pikir bahwa itu bukan berasal dari binatang. Maka aku laporkan temuanku itu kepada komandan. Keluarlah instruksi untuk melakukan pencarian. Setelah pencarian, ditemukanlah kuburan massal itu.”
Hingga kini belum disebutkan secara pasti jumlah mayat yang ada di dalamnya. Di waktu yang sama, Amnesty Internasional menuduh PBB telah gagal dalam mencegah terjadinya pembersihan etnis. Menurut lembaga kemanusiaan ini, pasukan PBB tidak berhasil menundukkan milisi Kristen yang sering disebut dengan Pasukan Parang yang terus menyerang tempat-tempat domisili Muslimin. (msa/dakwatuna/aljazeera)

Redaktur: Moh Sofwan Abbas Topik:
Keyword: , , , , ,


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2014/02/13/46236/kuburan-massal-ditemukan-di-afrika-tengah/#ixzz2tRBJ97t7
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook


Foreign Policy: Pembantaian Eksistensi Ancam Muslimin Afrika Tengah

Rubrik: Afrika | Kontributor: Moh Sofwan Abbas - 04/02/14 | 17:56 | 02 Rabbi al-Thanni 1435 H
Milisi Parang di Afrika Tengah (elmarsad.org)
Milisi Parang di Afrika Tengah (elmarsad.org)
dakwatuna.com – Bangui. Majalah politik dunia, Foreign Policy, edisi 31 Januari 2014, mengangkat laporan tentang krisis kemanusiaan yang terjadi di Afrika Tengah. Berikut laporan tersebut seperti diringkas dalam situs elmarsad. Muslimin Afrika Tengah terancam eksistensinya karena pembantaian besar-besaran yang dilakukan kelompok Kristen. Mereka menjarah dan membakari rumah. Sambil menghancurkan masjid, mereka berteriakan, “Kami tidak ingin ada seorang Muslim di sini. Kami akan bantai mereka semua. Negeri ini milik orang-orang Kristen.”
Terdapat berlembar-lembar daftar korban meninggal di ruang otopsi ibu kota, Bangui. Dari tubuh mereka, terlihat sebab meninggal karena dipenggal kepalanya, disiksa, dihukum mati tanpa proses hukum, terkena tembakan, ledakan, dibakar, dan sebagainya. Bau mayat yang menyengat membuat mustahil berada di ruangan itu untuk beberapa saat saja.
Lalu mayat-mayat itu dikubur begitu saja dalam pekuburan massal tanpa didata nama dan identitas mereka. Data di kantor otopsi menyebutkan telah puluhan ribu korban meninggal dalam beberapa bulan terakhir kerusuhan di sana.
Koalisi Seleka adalah kelompok pejuang Muslimin yang telah berhasil mengepung kota Bangui dan menggulingkan pemerintahan Bozize pada awal tahun 2013. Namun tak lama kemudian, mereka kehilangan beberapa kekuatan dan wilayahnya. Sedangkan kelompok Kristen yang menamakan dirinya “Kelompok Perlawanan Parang” semakin menggencarkan serangannya di wilayah-wilayah sipil Muslimin yang telah ditinggalkan pasukan Seleka.
PBB menampakkan usaha meredakan kondisi dengan mengirim pasukan penjaga perdamaian, namun pembantaian tidak juga berkurang. Pada tanggal 14 Januari yang lalu, terjadi peristiwa yang sangat memilukan di kota Buyala, 200 KM utara ibukota. Seorang ibu muda bernama Fathimah Yamasa berada dalam sebuah kendaraan umum. Di tengah perjalanan, kendaraan dihentikan oleh milisi Kristen untuk diperiksa. Karena yakin akan segera meninggal, Fathimah menyerahkan anaknya yang masih berusia 7 bulan kepada seorang ibu Kristen yang bersamanya di kendaraan. Fathimah pun meninggal dunia dengan tubuh terkoyak parang bersama dua ibu lainnya dan empat orang anaknya.
Itu hanya satu kisah di Buyala. Ketika milisi “Parang” Kristen berhasil merebut kota ini sebelumnya, mereka membunuhi warga Musliminnya secara serampangan. Ada mayat-mayat yang dibuang ke sumur. Personil Palang Merah mengevakuasi mayat-mayat tersebut. Air sumur tidak bisa lagi dimanfaatkan hingga akhirnya juga ditutup.
Di tempat pengungsian Muslimin, Dayro Soba (25 tahun) menceritakan kejadian yang dialaminya. Dia tertembak senjata api di lututnya saat milisi “Parang” menyerang kampungnya. Kakak, ayah, dan pamannya meninggal dunia karena sabetan parang bersama 34 orang Muslimin lainnya, termasuk kepala kampungnya. (msa/dakwatuna/elmarsad/foreignpolicy)

Redaktur: Moh Sofwan Abbas Topik:
Keyword: , , , , , , ,


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2014/02/04/45847/foreign-policy-pembantaian-eksistensi-ancam-muslimin-afrika-tengah/#ixzz2tRBZYu5Q
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook


Konflik Islam-Kristen di Afrika Lahirkan Manusia Kanibal

Rubrik: Afrika | Kontributor: Saiful Bahri - 13/01/14 | 15:07 | 10 Rabbi al-Awwal 1435 H
Korban Konflik Sektarian di Bangui, Tepublik Afrika Tengah(Foto: suara-islam.com)
Korban Konflik Sektarian di Bangui, Tepublik Afrika Tengah(Foto: suara-islam.com)
dakwatuna.com – Bangui.  Seorang pria di Republik Afrika Tengah mengaku telah memakan daging manusia karena ingin “membalas dendam” atas kematian keluarganya.
Pria yang menamai dirinya”Mad Dog” atau “Anjing Gila” ini bergabung dalam sekelompok warga Kristen. Seperti dilansir BBC, dia mengatakan, dirinya merasa “marah” karena kematian istrinya yang tengah mengandung, saudara ipar, dan bayinya dalam konflik sektarian di Bangui.
Setidaknya 1.000 tewas dalam aksi kekerasan yang terjadi di negara yang mayoritas Kristen ini pada Desember lalu. Puluhan ribu orang juga terpaksa pergi dari rumah mereka karena konflik sektarian.
Mad Dog mengatakan korbannya didapat dari manapun. Seperti saat dia ‘menyantap’ seseorang dari bus. Dia memaksa pengemudi bus untuk berhenti dan menyeret orang itu ke jalan, di mana dia dipukuli, ditusuk, dan dibakar. Sebuah video rekaman memperlihatkan Mad Dog tampak sedang memakan kaki korban.
Menurut saksi mata, tidak ada orang yang mencoba mencegahnya. Aksi kanibalisme jarang terjadi di Republik Afrika Tengah, namun banyak pejuang Kristen percaya pada ilmu gaib. Banyak dan lebih banyak orang lantas bergabung dengan aksinya itu. (tajuk/sbb/dakwatuna)


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2014/01/13/44704/konflik-islam-kristen-di-afrika-lahirkan-manusia-kanibal/#ixzz2tRBljJyh
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook

Perancis Berusaha Jatuhkan Presiden Muslim Pertama di Afrika Tengah

Rubrik: Afrika | Kontributor: Moh Sofwan Abbas - 08/12/13 | 18:55 | 04 Safar 1435 H
Milisi bersenjata di Afrika Tengah (islammemo)
Milisi bersenjata di Afrika Tengah (islammemo)
dakwatuna.com – Bangui. Presiden Perancis, François Hollande, menyatakan bahwa Afrika Tengah harus segera melaksanakan pemilu secepatnya untuk memilih presiden yang baru, dan tidak perlu menunggu hingga tahun 2015 mendatang. Keberlangsungan Michel Jaotodia sebagai presiden setelah menggulingkan Presiden Francois Bozize Maret lalu tidak mungkin dilakukan. Hal ini dinyatakannya dalam sebuah wawancara dengan France 24, Ahad (8/12/2013) hari ini.
Hollande juga menyebutkan bahwa kalau Michel Jaotodia tetap menjadi presiden maka kondisi negara tidak akan pulih. Bahkan sebaliknya, akan memperkacau suasana. Oleh karena itu harus segera diadakan pemilu untuk memilih presiden secepatnya.
Sementara itu, Perancis terus menambah jumlah pasukannya di Afrika Tengah hingga 1600 personil. Mereka bertugas menciptakan keamanan dan melucuti persenjataan dari milisi-milisi bersenjata. Dana yang bakal dikeluarkan Perancis dalam operasi militernya mencapai 50 Juta Euro (sekitar 800 milyar Rupiah), ditambah dana dari PBB.
Hingga kini, korban semakin banyak berjatuhan. Kemarin, Sabtu (7/12/2013) ada 281 korban meninggal dari pihak muslim di ibu kota Bangui. Pihak yang bertanggung jawab dalam serangan seperti ini adalah milisi-milisi perkampungan yang mengklaim sebagai kelompok pertahanan diri. Mereka sering disebut dengan Kelompok Perlawanan Parang.
Kelompok Perlawanan Parang ini muncul mulai pada bulan September di barat laut Afrika Tengah. Kemunculannya adalah akibat dari kekerasan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata yang berasal dari Koalisi Seleka pimpinan Michel Jaotodia, seorang muslim, yang pada bulan Maret lalu menggulingkan Presiden Francois Bozize. Koalisi Seleka sudah dibubarkan, begitu berhasil menggulingkan presiden. Mantan presiden Francois Bozize, adalah presiden yang sudah 10 berkuasa dan didukung kelompok kristen secara luas. (msa/dakwatuna/islamwattan/islammemo)

Redaktur: Moh Sofwan Abbas Topik:
Keyword: , , , , ,


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/12/08/43206/perancis-berusaha-jatuhkan-presiden-muslim-pertama-di-afrika-tengah/#ixzz2tRBxmrnf
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook

133 Anak Afrika Tengah Dibunuh dengan Sadis, Turki Akan Kirim Pasukan

Rubrik: Afrika | Kontributor: Moh Sofwan Abbas - 15/02/14 | 07:56 | 13 Rabbi al-Thanni 1435 H
Anak-anak Afrika Tengah bersama personil pasukan penjaga perdamaian (rassd)
Anak-anak Afrika Tengah bersama personil pasukan penjaga perdamaian (rassd)
dakwatuna.com – Bangui. Badan PBB untuk anak-anak, UNICEF, menyatakan sangat terpukul dengan kenyataan terbunuhnya 133 anak di Afrika Tengah selama dua bulan ini. Selain dibunuh, tubuh anak-anak itu juga dikoyak-koyak dan mutilasi. Anak-anak korban pembunuhan itu berasal dari kalangan muslimin.
Manuel Fontaine, direktur UNICEF untuk tengah dan barat Afrika, Jumat (14/2/2014) kemarin, menyatakan bahwa gelombang pembantaian di Republik Afrika Tengah kian hari kian parah, baik di ibukota Bangui maupun di bagian tengah dan barat negara tersebut.
Sementara itu, Catherine Ashton, Perwakilan tinggi urusan luar negeri dan keamanan Uni Eropa, Sabtu (15/2/2014) hari ini, menyatakan akan segera membahas perkembangan politik dan kemanusiaan di Afrika Tengah dengan menteri luar negeri Turki, Ahmet Davutoğlu. Rencananya, Turki akan dilibatkan untuk mengirim pasukan penjaga perdamaian di sana. (msa/dakwatuna/rassd)
Redaktur: Moh Sofwan Abbas Topik:
Keyword: , , , ,


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2014/02/15/46303/133-anak-afrika-tengah-dibunuh-dengan-sadis-turki-akan-kirim-pasukan/#ixzz2tRCCvIrw
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook

Tidak ada komentar:

Posting Komentar