Kuburan Massal Ditemukan di Afrika Tengah
Rubrik: Afrika | Kontributor: Moh Sofwan Abbas - 13/02/14 | 15:01 | 11 Rabbi al-Thanni 1435 H
- Ada 2 komentar
- 3673 hits
Penemuan ini di tengah kritikan lembaga Amnesty Internasional bahwa PBB gagal dalam mencegah terjadinya pembersihan etnis terhadap warga sipil muslim di Afrika Tengah.
Mark Nujuma, personil pasukan yang menemukan kuburan massal tersebut, mengatakan, “Saat sedang melakukan patroli, tiba-tibu aku mencium bau. Aku berpikir tentang bau itu, seperti bau bangkai binatang. Tapi bau tersebut semakin busuk, hingga aku pikir bahwa itu bukan berasal dari binatang. Maka aku laporkan temuanku itu kepada komandan. Keluarlah instruksi untuk melakukan pencarian. Setelah pencarian, ditemukanlah kuburan massal itu.”
Hingga kini belum disebutkan secara pasti jumlah mayat yang ada di dalamnya. Di waktu yang sama, Amnesty Internasional menuduh PBB telah gagal dalam mencegah terjadinya pembersihan etnis. Menurut lembaga kemanusiaan ini, pasukan PBB tidak berhasil menundukkan milisi Kristen yang sering disebut dengan Pasukan Parang yang terus menyerang tempat-tempat domisili Muslimin. (msa/dakwatuna/aljazeera)
Redaktur: Moh Sofwan Abbas Topik: Krisis di Afrika Tengah
Keyword: Afrika Tengah, kuburan, massal, musliman, PBB, pembersihan etnis
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2014/02/13/46236/kuburan-massal-ditemukan-di-afrika-tengah/#ixzz2tRBJ97t7
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook
Foreign Policy: Pembantaian Eksistensi Ancam Muslimin Afrika Tengah
Rubrik: Afrika | Kontributor: Moh Sofwan Abbas - 04/02/14 | 17:56 | 02 Rabbi al-Thanni 1435 H
- Ada 5 komentar
- 6938 hits
Terdapat berlembar-lembar daftar korban meninggal di ruang otopsi ibu kota, Bangui. Dari tubuh mereka, terlihat sebab meninggal karena dipenggal kepalanya, disiksa, dihukum mati tanpa proses hukum, terkena tembakan, ledakan, dibakar, dan sebagainya. Bau mayat yang menyengat membuat mustahil berada di ruangan itu untuk beberapa saat saja.
Lalu mayat-mayat itu dikubur begitu saja dalam pekuburan massal tanpa didata nama dan identitas mereka. Data di kantor otopsi menyebutkan telah puluhan ribu korban meninggal dalam beberapa bulan terakhir kerusuhan di sana.
Koalisi Seleka adalah kelompok pejuang Muslimin yang telah berhasil mengepung kota Bangui dan menggulingkan pemerintahan Bozize pada awal tahun 2013. Namun tak lama kemudian, mereka kehilangan beberapa kekuatan dan wilayahnya. Sedangkan kelompok Kristen yang menamakan dirinya “Kelompok Perlawanan Parang” semakin menggencarkan serangannya di wilayah-wilayah sipil Muslimin yang telah ditinggalkan pasukan Seleka.
PBB menampakkan usaha meredakan kondisi dengan mengirim pasukan penjaga perdamaian, namun pembantaian tidak juga berkurang. Pada tanggal 14 Januari yang lalu, terjadi peristiwa yang sangat memilukan di kota Buyala, 200 KM utara ibukota. Seorang ibu muda bernama Fathimah Yamasa berada dalam sebuah kendaraan umum. Di tengah perjalanan, kendaraan dihentikan oleh milisi Kristen untuk diperiksa. Karena yakin akan segera meninggal, Fathimah menyerahkan anaknya yang masih berusia 7 bulan kepada seorang ibu Kristen yang bersamanya di kendaraan. Fathimah pun meninggal dunia dengan tubuh terkoyak parang bersama dua ibu lainnya dan empat orang anaknya.
Itu hanya satu kisah di Buyala. Ketika milisi “Parang” Kristen berhasil merebut kota ini sebelumnya, mereka membunuhi warga Musliminnya secara serampangan. Ada mayat-mayat yang dibuang ke sumur. Personil Palang Merah mengevakuasi mayat-mayat tersebut. Air sumur tidak bisa lagi dimanfaatkan hingga akhirnya juga ditutup.
Di tempat pengungsian Muslimin, Dayro Soba (25 tahun) menceritakan kejadian yang dialaminya. Dia tertembak senjata api di lututnya saat milisi “Parang” menyerang kampungnya. Kakak, ayah, dan pamannya meninggal dunia karena sabetan parang bersama 34 orang Muslimin lainnya, termasuk kepala kampungnya. (msa/dakwatuna/elmarsad/foreignpolicy)
Redaktur: Moh Sofwan Abbas Topik: Krisis di Afrika Tengah
Keyword: Afrika Tengah, ancaman, bantai, kemanusiaan, krisis, kristen, muslimin, parang
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2014/02/04/45847/foreign-policy-pembantaian-eksistensi-ancam-muslimin-afrika-tengah/#ixzz2tRBZYu5Q
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook
Konflik Islam-Kristen di Afrika Lahirkan Manusia Kanibal
Rubrik: Afrika | Kontributor: Saiful Bahri - 13/01/14 | 15:07 | 10 Rabbi al-Awwal 1435 H
- Ada 10 komentar
- 14425 hits
Pria yang menamai dirinya”Mad Dog” atau “Anjing Gila” ini bergabung dalam sekelompok warga Kristen. Seperti dilansir BBC, dia mengatakan, dirinya merasa “marah” karena kematian istrinya yang tengah mengandung, saudara ipar, dan bayinya dalam konflik sektarian di Bangui.
Setidaknya 1.000 tewas dalam aksi kekerasan yang terjadi di negara yang mayoritas Kristen ini pada Desember lalu. Puluhan ribu orang juga terpaksa pergi dari rumah mereka karena konflik sektarian.
Mad Dog mengatakan korbannya didapat dari manapun. Seperti saat dia ‘menyantap’ seseorang dari bus. Dia memaksa pengemudi bus untuk berhenti dan menyeret orang itu ke jalan, di mana dia dipukuli, ditusuk, dan dibakar. Sebuah video rekaman memperlihatkan Mad Dog tampak sedang memakan kaki korban.
Menurut saksi mata, tidak ada orang yang mencoba mencegahnya. Aksi kanibalisme jarang terjadi di Republik Afrika Tengah, namun banyak pejuang Kristen percaya pada ilmu gaib. Banyak dan lebih banyak orang lantas bergabung dengan aksinya itu. (tajuk/sbb/dakwatuna)
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2014/01/13/44704/konflik-islam-kristen-di-afrika-lahirkan-manusia-kanibal/#ixzz2tRBljJyh
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook
Perancis Berusaha Jatuhkan Presiden Muslim Pertama di Afrika Tengah
Rubrik: Afrika | Kontributor: Moh Sofwan Abbas - 08/12/13 | 18:55 | 04 Safar 1435 H
- Belum ada komentar
- 8653 hits
Hollande juga menyebutkan bahwa kalau Michel Jaotodia tetap menjadi presiden maka kondisi negara tidak akan pulih. Bahkan sebaliknya, akan memperkacau suasana. Oleh karena itu harus segera diadakan pemilu untuk memilih presiden secepatnya.
Sementara itu, Perancis terus menambah jumlah pasukannya di Afrika Tengah hingga 1600 personil. Mereka bertugas menciptakan keamanan dan melucuti persenjataan dari milisi-milisi bersenjata. Dana yang bakal dikeluarkan Perancis dalam operasi militernya mencapai 50 Juta Euro (sekitar 800 milyar Rupiah), ditambah dana dari PBB.
Hingga kini, korban semakin banyak berjatuhan. Kemarin, Sabtu (7/12/2013) ada 281 korban meninggal dari pihak muslim di ibu kota Bangui. Pihak yang bertanggung jawab dalam serangan seperti ini adalah milisi-milisi perkampungan yang mengklaim sebagai kelompok pertahanan diri. Mereka sering disebut dengan Kelompok Perlawanan Parang.
Kelompok Perlawanan Parang ini muncul mulai pada bulan September di barat laut Afrika Tengah. Kemunculannya adalah akibat dari kekerasan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata yang berasal dari Koalisi Seleka pimpinan Michel Jaotodia, seorang muslim, yang pada bulan Maret lalu menggulingkan Presiden Francois Bozize. Koalisi Seleka sudah dibubarkan, begitu berhasil menggulingkan presiden. Mantan presiden Francois Bozize, adalah presiden yang sudah 10 berkuasa dan didukung kelompok kristen secara luas. (msa/dakwatuna/islamwattan/islammemo)
Redaktur: Moh Sofwan Abbas Topik: Konflik di Afrika Tengah
Keyword: Afrika Tengah, kristen, milisi, muslim, pembunuhan, perancis
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/12/08/43206/perancis-berusaha-jatuhkan-presiden-muslim-pertama-di-afrika-tengah/#ixzz2tRBxmrnf
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook
133 Anak Afrika Tengah Dibunuh dengan Sadis, Turki Akan Kirim Pasukan
Rubrik: Afrika | Kontributor: Moh Sofwan Abbas - 15/02/14 | 07:56 | 13 Rabbi al-Thanni 1435 H
- Belum ada komentar
- 10353 hits
Manuel Fontaine, direktur UNICEF untuk tengah dan barat Afrika, Jumat (14/2/2014) kemarin, menyatakan bahwa gelombang pembantaian di Republik Afrika Tengah kian hari kian parah, baik di ibukota Bangui maupun di bagian tengah dan barat negara tersebut.
Sementara itu, Catherine Ashton, Perwakilan tinggi urusan luar negeri dan keamanan Uni Eropa, Sabtu (15/2/2014) hari ini, menyatakan akan segera membahas perkembangan politik dan kemanusiaan di Afrika Tengah dengan menteri luar negeri Turki, Ahmet Davutoğlu. Rencananya, Turki akan dilibatkan untuk mengirim pasukan penjaga perdamaian di sana. (msa/dakwatuna/rassd)
Redaktur: Moh Sofwan Abbas Topik: Krisis di Afrika Tengah
Keyword: Afrika Tengah, anak-anak, perdamaian, Turki, UNICEF
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2014/02/15/46303/133-anak-afrika-tengah-dibunuh-dengan-sadis-turki-akan-kirim-pasukan/#ixzz2tRCCvIrw
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook
Tidak ada komentar:
Posting Komentar