Minggu, 23 Februari 2014

Kisah Sedih Pelajar Muslim Myanmar           


UmmatOnline.Net-Lembaga pembela hak asasi Human Right Watch yang bermarkas di Kota New York, Amerika Serikat, mendesak aparat keamanan menyelidiki pembantaian di sebuah sekolah Islam pada 21 Maret lalu. Sebanyak 32 siswa dan empat guru di sekolah itu dilaporkan hilang, seperti dilansir phuketgazette.net, akhir bulan lalu.
Seorang siswa, Soe Min Oo, 18, mengatakan dia kabur dengan siswa dan guru ketika sekolah mereka diserang.
Dia menyebut massa melemparkan bom molotov ke arah mereka hingga akhirnya polisi datang. Tapi kedatangan polisi yang hanya sedikit itu tak mampu melindungi mereka yang berjumlah hampir dua ratus orang.
Dia mengatakan umat Buddha memukuli dan melempari mereka dengan batu. Beberapa orang yang mencoba keluar dari sekolah itu dipukuli hingga tewas. Dia melihat tiga temannya dibunuh.
“Saya belum pernah menghadapi situasi semacam itu sebelumnya. Saya sangat sedih,” ujar Soe Min Oo sambil menangis, seperti dikutip merdeka.com dari phuketgazette.net.
Dia kini tinggal bersama keluarganya di sebuah desa muslim sekitar satu setengah jam di luar Meikhtia.
Penduduk Myanmar mayoritas beragama Buddha, hanya lima persen dari 60 juta warga beragama Islam. Belakangan ini kelompok biksu Buddha radikal gencar mengkampanyekan gerakan anti-muslim di seantero negeri.
Kerusuhan sektarian antara umat muslim Rohingya dan umat Buddha di Myanmar sudah berlangsung sejak tahun lalu. Hingga kini belum ada tanda-tanda kerusuhan itu akan berakhir. Kerusuhan pada Juni dan Oktober tahun lalu itu telah menewaskan sedikitnya 192 warga dan 140 ribu lainnya kehilangan tempat tinggal.
Pada Februari lalu kerusuhan merambat hingga ke Kota Meikhtila menewaskan 43 orang, kebanyakan warga muslim, dan memaksa sekitar 13 ribu warga mengungsi setelah sejumlah biksu Buddha radikal menyerang mereka.(nm
May. 15 Dunia Islam no comments     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar