Rabu, 12 Maret 2014

Siapa Bilang Muslim Tidak Tertindas di Iran, Ini Faktanya…

 
hassan rouhaniDi tengah janji yang terus menerus berulang untuk memberikan hak yang sama bagi kaum Muslim (Sunni) di negeri Syiah Iran , ulama Sunni memiliki kekhawatiran adanya diskriminasi yang berkelanjutan lingkungan  mayoritas agama Syiah .
” Muslim di Iran berharap untuk diakhirkan segala bentuk diskriminasi , ” ujar Molavi Abdolhamid Ismaeelzahi , seorang ulama Sunni , seperti dikutip oleh Al Jazeera pada hari Minggu, 9 Maret.
” Semua orang berharap [ Presiden Hassan ] Rouhani dapat memenuhi janji-nya dan juga menerapkan konstitusi dan menghentikan tindakan ilegal dan menghentikan segala diskriminasi , ” tambah Ismaeelzahi .
Karena dasar Republik Syiah Iran dibentuk pada tahun 1979 , pemerintah telah menghambat altifitas ibadah Muslim  Sunni di Teheran walau hanya  untuk membangun dan mengoperasikan masjid Muslim Sunni .
Presiden Iran Rouhani awalnya berjanji untuk merebut pemilih Muslim Sunni dan ia berjanji untuk memperbaiki situasi minoritas Muslim Sunni di Iran.
Selama kampanye pemilunya , Rouhani mengeluarkan pernyataan 10 point menjamin perlindungan hukum yang sama untuk semua orang Iran , tanpa memandang etnis dan agama .
Janji Rouhani itu diulangi dalam pidato baru-baru ini di kota selatan Iran – Bandar Abbas .
Namun , Muslim Sunni masih tetap menghadapi berbagai bentuk diskriminasi  kebebasan beribadah,  partisipasi politik, bahkan pekerjaan .
” Diskriminasi yang paling penting terhadap Muslim Sunni di Iran adalah diskriminasi dalam lapangan pekerjaan , ” ujar Ismaeelzahi .
” Muslim Sunni di Iran telah menghadapi masalah ini sejak timbulnya revolusi Syiah era Khomeni. “
Sunni merupakan sekitar 20 persen dari 70 juta warga Iran , dan mereka termasuk dari kelompok etnis yang berbeda , seperti Kurdi , Balushis , Turkemans , Arab , dan Talishis .
Diskriminasi anti – Muslim Sunni juga telah meluas ke lapangan pekerjaan di pemerintahan , yang didominasi  Syiah .
” Sampai saat ini , di kementerian dan kedutaan pemerintah Republik Iran , tidak ada satupun Muslim Sunni yang  bekerja , dan mereka tidak mendapatkan  posisi penting seperti gubernur atau administrator , ” kata Mohammad Hussein Gorgi , imam Sunni dari Azadshahr di Iran utara.
Imam Sunni tersebut berharap bahwa pemerintahan saat ini segera  memenuhi janji-janjinya dan akhiri  memperlakukan Muslim sebagai warga negara kelas dua .
” Setelah revolusi Syiah Iran , Muslim tidak diperbolehkan untuk menyiarkan dan mengekspresikan pendapat mereka … bahkan walaupun hanya dalam satu program TV atau satu media center di wilayah provinsi , ” dikutip dari surat terbuka ulama  Sunni Iran kepada  Khamenei .
” Sebaliknya , media nasional digunakan secara  bebas untuk menodai … dan menyinggung umat Islam Sunni . ” tambahnya.
Republik Syiah Iran membenarkan tindakan keras terhadap Muslim  Sunni dengan alasan membalas  serangan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok Muslim  Sunni melawan Syiah mayoritas .
Beberapa bulan yang lalu , 16 Sunni dieksekusi hukuman mati oleh pemerintah Syiah Iran atas tuduhan sepihak adanya serangan ‘ teroris ‘. (OI.Net/KH)

Redaksi – Selasa, 9 Jumadil Awwal 1435 H / 11 Maret 2014 09:00 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar