Muslim Tatar Ingin Referendum untuk Wilayah Mereka Sendiri, Bergabung Rusia atau Tidak
Redaksi – Kamis, 25 Jumadil Awwal 1435 H / 27 Maret 2014 08:11 WIB
Tidak setuju atas hasil referendum 16 Maret lalu, Muslim Tatar sedang mempertimbangkan perlunya referendum untuk mereka sendiri mengenai apakah akan bergabung dengan Ukraina atau Rusia , aksi ini akan memposisikan muslim Tatar untuk memutuskan nasib mereka sendiri di atas tanah airnya .” Dalam waktu tiga minggu kami berada dalam situasi de facto yang sama sekali tidak kami inginkan , ” Ujar Refat Chubarov , ketua komunitas Muslim Tatar Crimea , mengatakan kepada Reuters, Selasa , 25 Maret.
” Tatar Crimea harus menentukan nasib mereka sendiri .
” Tidak ada yang bisa memaksa kami , Tatar Krimea … dalam kondisi apa yang ingin kami pilih, ” katanya .
Sebelumnya pada pertengahan Maret lalu , para pejabat pemilu di Crimea mengkonfirmasi hasil resmi referendum semenanjung dengan hasil 96 – persen suara mendukung Crimea keluar dari Ukraina.
Referendum tersebut didukung dari parlemen Crimia pro – Moskow , dengan segera mengeluarkan undang-undang yang memungkinkan penjajahan Rusia di semenanjung Crimia.
Setelah bergabung ke wilayah Rusia , kekhawatiran Muslim Tatar menjadi dua kali lipat , Khawatir atas kehilangan kemerdekaan dan menghidupkan kembali kenangan kekejaman pengasingan dan penyiksaan yang pernah mereka hadapi pada tahun 1944 .
Walau referendum diboikot oleh Muslim Tatar , referendum diselenggarakan pada 16 Maret yang lalu diadakan di bawah todongan senjata di bawah tatapan tentara Rusia .(OI.net /KH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar