Sabtu, 01 Maret 2014

ANDAI KAMU TAHU

Andai kamu tahu, bagaimana pedih dan perihnya perjuangan menyebarkan Islam yang dijalani Rasulullah saw. dan para sahabatnya, kamu akan sangat ...menghargai jerih payah mereka. Kamu akan bangga dengan tetesan keringat, darah dan air mata Rasulullah dan para sahabatnya. Kamu akan membayar usaha mereka dengan prestasi yang kamu tunjukkan, juga dalam membela Islam.

Tahukah kamu, perjuangan Rasulullah saw. penuh dengan risiko. Dalam suatu kesempatan Rasulullah saw. berhenti di depan rumah sejumlah kabilah sembari berkata: “Wahai Bani Fulan, sesungguhnya aku ini adalah Rasulullah untuk kalian, memerintahkan kalian untuk menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun. Hendaklah kalian meninggalkan penyembahan kepada selain-Nya sekaligus beriman kepadaku, membenarkanku, dan membelaku sampai aku menjelaskan dari Allah wahyu-Nya yang dengan itu Dia mengutusku.” (dalam Sirah Ibnu Hisyam)

Ketika itu paman beliau, Abu Lahab sedang berdiri di belakang beliau. Dia menolak segala ucapan Nabi saw. sekaligus mendustakannya. Saat itu, tak ada seorang pun yang mau menerima ajakan beliau. Mereka kemudian berkata, “Kaummu saja, yang lebih mengetahui tentang siapa dirimu, tidak mengikutimu.” Duh, orang terdekat saja malah mendustakan.

Teman, jika kamu bisa mengetahui dan memahami beratnya perjuangan di masa awal-awal berkembangnya Islam, insya Allah kamu bisa lebih bijak dalam hidup ini. Nggak asal aja. Bahkan nggak layak kalo sampe meninggalkan ajaran Islam dan berpaling menyambut ideologi lain selain Islam. Kagak bakalan deh. Sangat boleh jadi akan kamu pertahankan Islam ini dengan harta dan nyawa sebagai taruhannya.
Sobat muda muslim, andai kamu tahu, dan juga paham bahwa ajaran Islam mampu mengguncangkan hati setiap orang, insya Allah kamu bakalan menjadikan Islam ini sebagai senjata dan obat penawar bagi rusaknya kehidupan saat ini. Kamu pun berdiri sebagai pengembannya dan berjuang sekuat tenaga.

Atas hidayah Allah Swt. dan dakwah Rasulullah yang gencar, maka orang sekeras Umar bin Khaththab pun bertekuk lutut di hadapan Rasulullah saw. dan menyatakan kesediaannya memeluk agama Allah ini. Dinding es yang selama ini melindungi Umar dari kebenaran, ternyata mampu cair dengan dakwah Islam yang diemban Rasulullah dan para sahabatnya. Andai kamu tahu, maka tidak ada alasan buat kamu, untuk merasa risih dengan kondisi kamu yang masih belum sempurna. Kamu bisa menjadi baik dengan Islam. Yakinlah. Kondisi kamu yang jauh dari nilai Islam jadikan sebagai masa lalu kamu, tapi bersinar dengan Islam adalah masa depanmu.

Seperti halnya saat Khalid bin Walid akan memeluk Islam. Ia menyadari betul posisi dirinya yang pernah menjadi panglima perang kaum Quraisy dan sempat berhadapan dengan kaum muslimin di Perang Uhud. Sangat boleh jadi jika diukur dengan hawa nafsu, beliau akan gengsi bin keki. But, karena ajaran Islam jauh lebih mempesona, akhirnya Khalid pun mengucap dua kalimah syahadat. Bahkan di kemudian hari ia menjadi panglima perang Islam yang berhasil menaklukan Romawi. Masih ingat kata-kata heroik beliau ketika mengancam panglima perang Romawi dengan kata-katanya yang tajam, “Kalau kalian tidak tunduk, akan aku kirim pasukan yang mencintai kematian sebagaimana pasukan kalian mencintai hidup!”? Subhanallah. Dan andai kamu tahu, kamu pun insya Allah bisa menjadi pembela dan pejuang Islam yang tangguh. Kamu bisa meneladani Khalid bin Walid ra.

Sobat muslim, andai kamu tahu dan juga paham, bahwa Islam adalah agama yang mencerahkan kehidupan manusia, insya Allah kamu akan berdiri paling depan sebagai pejuang dan pembelanya. Seperti ketika Usamah bin Zaid, yang menjadi panglima perang di usianya yang baru genap 18 tahun. Semangat Usamah patut kita teladani. Gimana nggak, usia belia ternyata bukan halangan utuk menjadi orang yang hidupnya semata untuk Islam. Usia muda, bukan halangan bagi Usamah untuk minder, tapi ia bahkan menjadi orang yang bertanggung jawab sebagai pemimpin pasukan Islam. Padahal bro, di situ banyak para veteran Perang Badar seperti Abu Bakar, Umar bin Khaththab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, dan masih banyak lagi para sahabat Rasulullah yang usianya beda jauh dengan Usamah.

Subhanallah....., mencintai Islam dengan sepenuh hati adalah nafas yang dihembuskan dalam hidup Usamah. Pemuda perkasa yang menjadi pejuang dan pembela Islam. Kita semua yakin, andai kamu tahu bahwa Islam adalah agama yang sempurna dan paripurna, dan kamu yakini sepenuh hatimu, insya Allah semangatmu untuk membela Islam nggak pernah luntur. Bahkan kian hari akan semakin meneguhkan pendirianmu. Ya, sekali lagi, andai kamu tahu, dan juga paham tentang Islam.

Sobat, andai kamu tahu semangatnya Abdullah Ibnu ‘Umar, insya Allah kamu pun ingin seperti dia. Di usianya yang menginjak 13 tahun, sudah kebelet ingin ikut berjihad bersama Rasulullah saw. Jihad baginya adalah impian yang sejak lama berusaha ia wujudkan jadi kenyataan. Maka, beliau bersama al-Barra’ ngotot ingin berperang (jihad) bersama pasukan Rasulullah dalam perang Badar. Namun oleh Rasulullah saw. ditolak karena masih kecil. Untuk sementara impiannya belum terwujud jadi kenyataan. Tahun berikutnya pada perang Uhud, beliau tetap ditolak, hanya al-Barra’ yang boleh ikut. Barulah keinginannya yang tak tertahankan itu terpenuhi pada saat perang Ahzab, Rasul memasukkannya ke dalam pasukan kaum Muslim yang akan memerangi kaum Musyrik (Shahih Bukhari jilid VII, hal. 226 dan 302).

Sobat muslim, andai kamu tahu bahwa Islam pernah merambah hampir sepertiga dunia, pastinya kamu bakal bangga dengan Islam. Yup, Islam pernah berjaya dan hampir seluruh daratan di bumi ini terwarnai dengan Islam. Itu semua berkat jerih payah para pendahulu kita dalam menyebarkan Islam.

Kamu kenal Thariq bin Ziyad? Beliaulah penakluk Spanyol. Dikisahkan, sesaat setelah armada tempur lautnya merapat di pantai, beliau berdiri di atas bukit karang dan berpidato. Dalam pidatonya yang berapi-api itu, beliau memerintahkan pembakaran kapal-kapal yang telah membawa seluruh awak pasukannya dari Afrika pada 711 M, kecuali beberapa pasukan kecil yang diminta pulang untuk meminta bantuan kepada Khalifah.

Pidato ‘kontroversial’ itu karuan aja membuat pasukannya keheranan. Namun beliau mengatakan, “Kita datang ke sini tidak untuk kembali. Hanya dua pilihan; menaklukkan negeri ini dan menetap di sini serta mengembangkan Islam, atau kita semua binasa (syahid).” Subhanallah, sungguh mengagumkan.

Tak ayal lagi, itu membuat pasukannya bangkit dan segera menyusun kekuatan untuk menggempur pasukan Spanyol yang terkenal kuat. Atas pertolongan Allah Swt. pasukan Raja Rhoderick yang berkekuatan 100.000 pasukan tumbang di tangan pasukan kaum muslimin yang hanya berjumlah 7000 pasukan ditambah 5000 pasukan susulan. Spanyol kemudian berkembang pesat, dan bahkan sempat menjadi pusat pemerintah Islam. Spanyol menjadi center of excellent. Sekarang, Islam di Spanyol tinggal kenangan. Menyedihkan.
Lihat Selengkapnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar