Jumat, 25 April 2014

Kecewa Hamas – Fatah Bersatu, AS Ancam Stop Bantu Palestina

Diposkan oleh Admin BeDa pada Jumat, 25 April 2014 | 09.38 WIB

Hamas – Fatah bersatu. Foto © ibtimes.co.uk
Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengungkapkan kekecewaanya atas kesepakatan rekonsiliasi yang digelar di Gaza pada Rabu (23/4) lalu. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jenefer Besaki mengkhawatirkan bersatunya Hamas dan Fatah dapat menghentikan upaya “perdamaian” dengan Israel yang selama dikehendaki negeri paman Sam itu.

Dikutip dari InfoPalestina, Besaki mengatakan dalam konferensi pers, bahwa semua pemerintah Palestina harus berkomitmen untuk tidak menggunakan kekerasan serta menghormati eksistensi negara Israel. Ketidak komitmen yang jelas nampak terkait prinsip tersebut, bisa menghalangi upaya kita untuk melanjutkan perundingan.

“Sangat sulit berfikir bagaimana mungkin berunding dengan pemerintah yang tidak mengakui eksistensi Israel. Oleh karena itu, AS merasakan satu rasa putus asa dan khawatir dengan deklarasi tersebut,” kata Besaki.

Besaki menambahkan, Menteri Luar Negeri AS,John Kerry telah melakukan pembicaraan dengan perdana menteri Zionis Benyamin Netanyahu. Pihak AS kembali mencari perdamaian Zionis-Palestina yang akan dimulai Juli menyusul usaha John Kerry. Kemudian pemerintah Zionis membatalkan pertemuanya yang ketiga bersama pemerintahan Palestina dengan mediasi AS.

Islammemo menambahkan, sumber pejabat tinggi AS yang tidak disebutkan identitasnya pada Kamis (24/4)menyatakan bahwa AS akan menghentikan bantuan ekonomi untuk Palestina jika pemerintahan koalisi Hamas-Fatah jadi terbentuk. [AM/bersamadakwah]
 
 
 
 
 

Beginilah Cara Israel Memecah Belah Hamas-Fatah


Kedekatan hubungan Hamas dan Fatah agaknya membuat Zionis Israel ketakutan dan memakai segala cara untuk menghancurkannya. Negara Zionis itu diketahui telah mempublikasikan sebuah laporan palsu untuk merusak hubungan dua gerakan Islam terbesar di Palestina itu.

Seperti diberitakan Koran “Sunday Times” terbitan Inggris, Ahad (23/12), media Israel memuat pernyataan Ketua Biro Politik Hamas Khalid Misy’al yang memerintahkan kepada loyalis Hamas di Tepi Barat untuk bergerak mengambil alih kekuasaan.

Jurubicara Hamas Sami Abu Zuhri menampik kebenaran laporan Zionis tersebut. Dia menilai berita itu hanyalah hasutan dan provokasi Zionis untuk mengadu domba kekuatan Palestina.

“Laporan-laporan Israel yang dikutip di Sunday Times seputar klaim Hamas merencanakan kudeta di Tepi Barat adalah hasutan dan provokasi Israel untuk mengadu antara kekuatan Palestina dan memberikan alasan untuk membenarkan dinas keamanan di Tepi Barat terus melakukan pelanggarannya,” kata Sami.

Dalam artikel berjudul "Israel Khawatir Hamas Mengambil Alih Tepi Barat” itu disebutkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menerima peringatan dari sebuah laporan intelijen yang menyebutkan Hamas telah memperoleh kekuasaan di Tepi Barat sebagaimana diperoleh di Gaza sejak 5 tahun.

"Sel-sel tidur di Tepi Barat telah menerima perintah dari Kepala Biro Politik Hamas, Khaled Misy’al untuk mempersiapkan perjuangan mengambil alih Tepi Barat," tulis Sunday Times.

Seperti diketahui, saat ini Hamas dan Fatah sedang mendalami proses rekonsiliasi. Akhir Nopember lalu, Fatah mengucapkan selamat atas kemenangan Hamas atas Israel pada perang delapan hari di bulan itu. Fatah juga hadir dalam perayaan milad ke-25 Hamas dan menyambut kedatangan Khalid Misy’al pada acara itu. [IK/IP/Knrp/bsb 24 Desember 2012
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar