Ghazwul Fikri (Perang Ideologi)
Istilah ini mulai muncul pada awal abad ke 20, akan tetapi pada dasarnya perang pemikiran sudah ada dan terjadi dari zaman dahulu, pada zaman sekarang musuh-musuh Islam melihat invasi pasukan dapat membangkitakan kemarahan rakyat, menumbuhkan rasa benci, dan menggerakan mereka untuk melawan, kemudian mereka berpikir untuk menyerang akal rakyat dan mencekoki mereka dengan pengetahuan dan budaya yang bisa memebantu mereka tanpa disadari oleh masyarakat Muslim.
Kaum Orientalis adalah salah satu golongan yang paling banyak menggunakan cara perang ideologi, sebagaimana musuh-musuh Islam dari kaum Sekuler sanggup memerangi pikiran-pikran umat Islam sehingga mereka tunduk terhadap musuh-musuh Islam kecuali yang Allah Rahmati dari mereka.
Perang ideologi ini memiliki tujuan-tujuan dan perantara, adapaun tujuan yang dimaksudkan dalam perang ideology ini adalah:
1-meragukan sumber-sumber Syariat Islam, seperti meragukan Al Quran, As Sunnah, sejarah Islam dan perhatian para sahabat terhadap Islam, dan membuat keributan atas apa yang terjadi di antara para sahabat dari perbedaan pendapat.
2-Merusak Aqidah Islam, Syariatnya, dan ajaran-ajarannya.
3-Memerangi bahasa Arab yang baku dan benar.
4-Mengajak kepada nepotisme suku dan golongan.
5-Menebarkan perpecahan dan madzhab-madzhab yang merusak.
6-Mengajak untuk membela eman sipasi wanita, memberi kebabasan kepada wanita dalam urusan agama, dan akhlak mereka.
Adapun perantara dan jalan yang mereka tempuh untuk mewujudkan tujuan-tujuan tersebut adalah:
1-Usaha menguasai pemikiran kaum Muslimin dan menanamkan pemahaman-pemahaman barat pada mereka, menanamkan keyakinan kepada mereka bahwasanya cara yang paling baik adalah cara yang dipakai orang barat dalam segala hal.
2-Perhatian mereka kepada kaum muslimin dengan pendidikan hingga mereka bisa menyerap pemikiran-pemikiran barat dan kembali ke daerah masing-masing hingga mereka menduduki kursi kepemimpinan, dengan itu mereka bisa menyebarkan pemikiran barat dan mendirikan yayasan-yayasan pendidikan yang sejalan dengan dan tunduk kepada pemahaman mereka.
3-Mendirikan perguruan tinggi barat, sekolah-sekolah Kristen, taman kanak-kanak, rumah sakit, dan puskesmas di Negara-negara Islam, dan menjadikannya sarang untuk mewujudkan tujuan mereka.
4-Usaha untuk menguasai metode-metode pembelajaran di negeri-negeri Islam untuk mengganti dengan metode mereka.
5-Sebagian dari mereka belajar tentang Islam dan bahasa Arab, mengarang buka dan menjadi pengajar di perguruan tinggi sehingga mereka dapat menciptakan sebuah fitnah pemikran di kalangan kaum Muslimin.
6-Usaha kristenisasi yang dilakuakan sebagian besar dari mereka terhadapa kaum Muslimin, dan menyiapkan kader kristenisasi.
7-Membangun gereja-gereja, dan tempat-tempat ibadah mereka di negeri Muslim.
8-Mendirikan dan membangun media masa baik media elektronik atau cetak demi memudahkan penyebaran paham mereka.
9-Menguasai teknologi komunikasi terutama internet untuk kepentingan mereka.
Adapun metode yang dapat kita gunakan untuk melawan perang ideologi ini dengan beberapa hal berikut:
1-Menjelaskan kepada kaum Muslimin tentang bahayanya perang ideologi ini.
2-Menggunakan cara yang mereka gunakan dengan syarat sesuai dengan ketentuan Syariat Islam.
3-Mendidik umat Islam dan mengembalikan mereka kepada agama Allah dengan menggunakan segala jalan yang bisa ditempuh.
4-Menghilangkan Syubhat yang ditebarkan oleh musuh-mush Islam dalam perang ideologi.
5-Berdakwah kepada kaum Muslimin dan mengajarkan mereka hukum-hukum dan adab-adab agama mereka.
Musuh-musuh Islam tidak akan sukses dalam mencapai tujuan mereka dengan Ghazwul Firkri jik umat Islam berpegang teguh kepada Allah, berjalan di atas petunjukNYA, kembali dan meminta pertolongan Allah. WALLAHU A’LAM (AMA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar